Marketing funnel menjelaskan proses seseorang dari tidak mengenal brand, mengenal, menimbang-nimbang, melakukan pembelian, menilai produk, hingga menjadi pelanggan setia. Marketing funnel memiliki visualisasi seperti corong yang menunjukkan jumlah orang yang terlibat dalam setiap tahapan marketing.
Di tahap awal, audiens yang dijangkau jumlahnya banyak. Semakin ke belakang, jumlahnya akan semakin sedikit.
Marketing funnel mencakup dua hal penting dalam sebuah perjalanan customer. Pertama, bisa menjelaskan aspek kuantitas atau jumlah target market. Kedua, bisa menjelaskan customer journey secara deskriptif.
–
Mengapa Marketing Funnel Penting?
Agar Anda bisa lebih memahami secara deep bagaimana proses calon customer tahu soal brand Anda dan akhirnya memutuskan membeli produk Anda.
Jika Anda memahami keseluruhan prosesnya, Anda bisa mengenali langkah mana yang telah optimal, dan langkah mana yang belum maksimal.
Lalu dengan konklusi tersebut, Anda bisa memperbaiki strategi marketing di tahapan menurut Anda kurang optimal.
Biasanya dengan mengevaluasi setiap konklusi dari pengoptimalan tahapan marketing Anda, maka akan ada sedikit atau banyak perkembangan yang akan berdampak pada bisnis Anda. Baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung.
–
Contoh Langkah-Langkah Marketing Funnel
Sebetulnya setiap tahapan maketing funnel akan berbeda-beda dengan setiap jenis bisnis. Jadi tidak untuk disamaratakan penggunaannya, harus ada penyesuaian dulu dengan jenis bisnis yang dijalankan. Ada yang memiliki tahapan yang panjang, ada pula yang memiliki tahapan yang pendek. Jadi, harus ada penyesuaian jenis bisnis dulu.
Kita ambil satu contoh funnel marketing yang berisi sembilan langkah, berikut gambaran sederhananya;
Contoh gambar dengan sembilan tahapan di atas, benar-benar akan menjabarkan setiap proses yang dilalui target market atau calon customer. Bagi sebagian orang, gambaran di atas dibilang terlalu detail dan agak menyulitkan. Makanya kembali lagi, penyesuaian jenis bisnis, jika memang ingin tahapan yang tidak terlalu sulit, bisa menggunakan tahapan yang sederhana dan pendek.
Ada jenis bisnis yang hanya memerlukan tahapan seperti awareness > interest > purchase.
Jadi Anda harus sesuaikan dulu dengan jenis bisnis yang Anda miliki agar pembacaannya lebih mudah dan cara mengoptimalkannya juga lebih efektif dan lebih terkontrol.
–
Semoga artikel yang kami sediakan selalu bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Terima kasih.
Featured image by Sale photo created by jcomp – www.freepik.com