Tips Storyboard Untuk Video Marketing

Share Artikel

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Daftar Isi

Pada postingan sebelumnya kita telah membahas pengertian storyboard dan mengapa keberadaannya penting sebelum melakukan pengambilan video. Nah, kali ini kita akan membahas tips storyboard untuk video marketing.

Tips storyboard kali ini tentu penting agar bisa mendapat hasil yang baik dalam melakukan pengambilan video. Agar hasil maksimal dengan sedikit hasil revisi atau bahkan tidak perlu lagi revisi sama sekali.

Langsung saja, berikut kami uraikan tips storyboard untuk video marketing;

1. Tentukan Terlebih Dahulu Ide Video 

tips storyboard
I

Menentukan ide adalah langkah paling awal. Buatlah semenarik mungkin baik dari segi cerita atau value yang ditawarkan.

Salah satu cara menemukan ide yang menarik dan tidak membosankan adalah melihat keadaan saat ini dan mengambil cerita yang relevan dengan topik yang sedang trending.

Jika proses mendapatkan ide sudah selesai, lalu tuliskan secara detail video apa yang nantinya akan diproduksi.

2. Buat Timeline Video 

Berikut beberapa poin yang harus dimasukkan dalam pembuatan timeline;

  • Pembuka: untuk membangun dan menarik audiens
  • Permasalahan: untuk menjelaskan konflik dari sebuah cerita
  • Solusi: untuk menampilkan produk atau layanan sebagai solusi dari permasalahan yang ada
  • Call to action: untuk mengajak audiens melakukan tindakan yang diinginkan 

Dengan timeline, rencana isi konten video marketing dapat tertata dengan baik.

3. Siapkan Template Storyboard 

Template storyboard setidaknya memiliki kolom judul, kolom visual, dan kolom deskripsi. Namun, bisa saja disesuaikan dengan kebutuhan video yang akan diproduksi. 

Tambahkan juga kolom catatan tentang angle kamera atau setting, detail adegan, dan lainnya. Tuangkanlah semua ide-ide jika perlu. 

Anda bisa menggunakan software seperti Canva pada bagian ini.

tips storyboard

4. Gambar Ide Anda 

Pada poin keempat ini tidak perlu menggambar dengan perfeksionis. Anda juga bisa menggunakan potongan gambar dari sebuah majalah atau koran untuk ditempelkan pada template storyboard.

Inti dari langkah keempat ini, visual dari gambar bisa tersampaikan dengan baik dan dimengerti.

5. Masukkan Detail Adegan 

Tambahkan detail adegan pada tiap gambar seperti nama adegan, dialog, penjelasan adegan. Agar lebih mudah bagi berdiskusi dengan tim ketika proses membuat video.

Jika ingin lebih detail, tambahkan penjelasan lain pada setiap thumbnail seperti teks atau deskripsi pada detik atau menit tertentu.

6. Evaluasi dan Revisi Storyboard

tips storyboard

Hal ini adalah langkah terakhir. Mau sebagus apapun storyboard, Anda tetap perlu melakukan tahap evaluasi dan revisi. Agar dapat memastikan dengan jelas bahwa semua elemen sudah lengkap. 

Dalam hal ini, evaluasi dan revisi tidak melulu pada bagian alur cerita dan keterangan yang diberikan, tapi juga untuk memastikan video yang akan diproduksi sesuai dengan tujuan promosi.

Featured image by Book photo created by wayhomestudio – www.freepik.com

Share Artikel

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram