Mempelajari psikologi konsumen salah satu hal penting dalam berbisnis. Keputusan penting sebuah perusahaan produksi misalnya, selalu memahami terlebih dahulu psikologi konsumennya. Jadi sepakat yah, bahwa belajar psikologi konsumen merupakan unsur penting dalam dunia bisnis.
Namun, sebelumnya, apa itu psikologi?
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno;(Psychē yang berarti jiwa) dan (-logia yang artinya ilmu), sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Secara terminologis Psikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah (wikipedia).
Lalu, apa yang dimaksud dengan konsumen?
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Sedangkan menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing, konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
Sekarang kita masuk pada penjelasan mengenai psikologi konsumen.
Psikologi konsumen adalah the study of consumer behavior in a relation environment. Dimana pada psikologi konsumen membahas tingkah laku individu sebagai konsumen. Psikologi konsumen merupakan psikologi ekonomi dalam pengertian mikro.
Menurut Hawkins, Best & Coney (2001), Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat.
Sasaran utama dari psikologi konsumen itu sendiri adalah perilaku konsumen, misalnya dengan keadaan dan alasannya seseorang tersebut menentukan pilihannya.
Nah, Jika dilihat dari perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang, dapat dibedakan menjadi dua macam; yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen irasional.
Belajar Psikologi Konsumen;
1. Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:
- barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
- barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
- mutu barang terjamin;
- harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
2. Perilaku Konsumen Irasional
Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu:
- tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
- memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
- ada bursa obral atau bonus-bonus (wikipedia);
Biasanya, perusahaan besar yang bergerak dalam bidang produksi akan memanfaatkan perilaku konsumen irasional diatas. Tim marketing perusahaan akan membuat iklan sedemikian rupa atau gebrakan-gebrakan hebat untuk memanfaatkan perilaku konsumen irasional tersebut.
Jadi sampai di sini sudah punya gambaran mengenai psikologi konsumen bukan? Meskipun disampaikan secara sederhana, semoga artikel yang kami sediakan bermanfaat bagi teman-teman.
–
Featured Image by Food photo created by pch.vector – www.freepik.com