Six Sigma? Penjelasan, Metode, dan Implementasi!

Share Artikel

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Daftar Isi

Seorang Engineer Motorola yang bernama Bill Smith memperkenalkan Six Sigma pertama kali pada tahun 1987. Six Sigma sendiri merupakan metode yang berfokus pada peningkatan kualitas. Berasal dari kata SIX yang berarti 6 dan SIGMA yang berarti satuan dari Standar Deviasi.

Metode ini berfokus pada peningkatan kualitas (yaitu, mengurangi pemborosan) dengan upaya membantu organisasi menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat, serta lebih murah.

Beberapa strategi sistem manajemen Six Sigma sebagai berikut;

  • Customer Focused, Fokus pada kepuasan dan kebutuhan konsumen 
  • Reduce Defect, Menurunkan tingkat cacat
  • Center around Target, Berkisar pada Pusat Target
  • Reduce Variation, Menurunkan variasi

Bisa dikatakan bahwa metode ini berfokus pada kualitas. Hal itulah yang kemudian menjadikan Motorola dikenal di berbagai dunia sebagai brand yang punya kualitas tinggi. Motorola pun pernah memenangkan sebuah Penghargaan Kualitas Nasional Malcolm Baldrige pada tahun 1988.

Jabatan dalam Six Sigma

six sigma

Dalam Six Sigma, penciptaan infrastruktur adalah sesuatu untuk memastikan segala kegiatan peningkatan kinerja memiliki sumber daya. Berikut tingkatan jabatan pada Sistem Manajemen Six Sigma;

1. Champion/ Sponsor (Top Management)

Mengkoordinasikan roadmap bisnis, memilih proyek, menjalankan kontrol, dan mengurangi hambatan dalam proyeknya. Berikut uraian tekhnisnya;

  • Menjadi mentor
  • Mengidentifikasi proses bisnis utama
  • Mengidentifikasi kandidat Ahli
  • Menyediakan sumber daya keuangan dan organisasi
  • Menyetujui metrik untuk kemajuan
  • Mengenali dan menghargai sebuah kesuksesan 
  • Menyebarkan keberhasilan untuk budaya perusahaan

2. Master Black Belt

Membawa organisasi luas hingga tingkat kompetensi. Tingkatan ini memiliki kemahiran teknis dan organisasi tertinggi. Harus memahami teori matematika yang menjadi dasar metode statistik.

3. Black Belt

Black Belt adalah pemimpin tim yang menerapkan metodologi. Berikut uraiannya;

  • Bertanggung jawab untuk memimpin, melaksanakan dan menyelesaikan proyek
  • Mengajar anggota tim metodologi dan alat
  • Membantu mengidentifikasi peluang proyek dan menyempurnakannya
  • Melaporkan kemajuan
  • Mentransfer pengetahuan ke organisasi.
  • Mentor Green Belt.

4. Green Belt

Green Belt bertugas untuk menghasilkan sebuah proyek departemen kecil yang terfokus dan membuat sukses strategi keberhasilan. Uraian tekhnisnya;

  • Proyek lingkup yang kecil
  • Praktisi paruh waktu
  • Spesifik secara fungsional
  • Membantu perubahan budaya

5. Team Members

Berpartisipasi dalam sebuah tim proyek dan mendukung tujuannya. Memanfaatkan metode dan alat yang dipelajari sebagai bagian dari pekerjaan.

6. Yellow, White and Other Six Sigma Belts

Menerima pelatihan terutama untuk memungkinkan mereka bekerja dalam peran dukungan Six Sigma sebagai pemangku kepentingan.

Tahapan DMAIC dalam Six Sigma

six sigma

Berikut Tahapan DMAIC;

1. Define

Menetapkan tujuan dari kegiatan perbaikan Six Sigma. Dalam tahap ini Defina akan menyeleksi permasalahan untuk diselesaikan, menghitung biaya, manfaat, dan dampaknya terhadap konsumen.

Di tingkat operasi, tujuannya meningkatkan throughput departemen produksi. Di tingkat proyek, sasarannya mengurangi tingkat cacat dan meningkatkan sebuah hasil.

2. Measure

Melakukan Pengukuran terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi untuk diselesaikan. Membuat metrik yang valid untuk memantau kemajuan.

Tahapan ini akan terjadi pengambilan data untuk mengukur karakteristik dan kapabilitas untuk menentukan perbaikan dan peningkatan. Gunakan analisis data eksploratif dan deskriptif untuk memahami data.

3. Analysis

Analisis sistem untuk untuk menghilangkan kesenjangan antara kinerja sistem dengan tujuan yang ingin dicapai. Pecahkan masalah berdasarkan Root Cause (Akar Penyebab) yang telah diidentifikasi.

4. Improve

Lakukan tindakan perbaikan pada masalah yang diidentifikasi untuk menyelesaikan permasalahan.Gunakan manajemen proyek dan alat perencanaan untuk menerapkan sebuah pendekatan baru.

5. Control

Lembagakan sistem dengan memodifikasi sistem kompensasi dan insentif, kebijakan, prosedur, MRP, anggaran, instruksi pengoperasian, dan sistem manajemen lainnya. Tetapkan juga standarisasi kontrol untuk mempertahankan proses perbaikan dan peningkatan.

Semoga artikel yang kami sediakan bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Selamat mencoba. Terima kasih 🙂

Featured Image by Business photo created by pressfoto – www.freepik.com

Share Artikel

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram