Banyak pengusaha online yang seringkali membandingkan Warehouse VS Fulfillment Center. Kedua fasilitas ini memang sering kali dianggap sama saja yaitu sebagai tempat penyimpanan sementara. Padahal, kedua tempat ini memiliki perbedaan tertentu.
Baik warehouse atau fulfillment center biasanya digunakan untuk menyimpan inventaris bisnis penjualan. Biasanya, untuk bisnis penjualan yang besar dan membutuhkan tempat yang bisa menampung banyak produk. Contohnya, seperti penjualan dengan wadah e-commerce.
Walaupun, memiliki tujuan yang sama. Namun, ada perbedaan warehouse dan fulfillment center ini yang perlu dipahami sebelum menggunakan salah satu di antaranya. Karena itu, di bawah ini akan dibahas mengenai pengertian dan cara kerja dari kedua tempat ini.
Mengenal Tentang Warehouse
Sebelum membahas Warehouse VS Fulfillment Center harus diketahui dulu pengertian tentang warehouse.warehouse merupakan tempat penyimpanan yang luas dan besar. Jasa warehouse memang sangat dibutuhkan untuk menyimpan produk yang akan dijual lagi.
Apalagi, jika produk akan dijual dan akan disimpan dalam jangka waktu yang lama. Secara sederhana, warehouse adalah pusat penyimpanan yang berukuran besar untuk menampung inventaris dan produk dalam jumlah besar.
Tidak hanya produk atau inventaris kecil saja, warehouse juga mampu menyimpan berbagai alat berat seperti forklift sampai container. Agar lebih tertata, warehouse biasanya dipenuhi dengan rak-rak yang ditumpuk tinggi dan diisi dengan produk yang disimpan.
Sewa warehouse biasanya memang lebih hemat biaya dibandingkan membeli sebuah tempat penyimpanan. Namun, menyewa warehouse lebih menguntungkan untuk penjual yang menjual dalam grosir atau pengecer dalam jumlah yang sangat besar.
Namun, untuk pengecer yang berskala kecil sampai menengah sewa warehouse ini kurang menguntungkan malah tidak efektif dalam operasi bisnis. Lebih baik menyewa ruang yang lebih kecil yang lebih hemat biaya.
Baca juga:
Mengenal Tentang Fulfillment Center
Fulfillment center secara sederhana bisa diartikan sebagai lokasi fisik yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga penyedia logistik. Penggunaan fulfillment center biasanya digunakan untuk menunjang penjualan dan bisnis e-commerce.
Dengan menggunakan jasa ini, dapat membantu para penjual dan toko online untuk mengirimkan pesanan pada konsumen dengan lebih tepat waktu. Secara bersamaan membebaskan pihak e-commerce dalam aspek pengelolaannya.
Berbeda dengan warehouse yang hanya berperan sebagai tempat penyimpanan. Fulfillment center memiliki beberapa tahapan dalam memproses produk yang disimpan. Mulai dari penerimaan produk dari penjual, pemesanan konsumen, dan persiapan order yang masuk.
Biasanya, fulfillment center ini melayani dua proses transaksi yaitu B2B atau business to business dan juga business to consumer atau B2C. Setiap layanan dan transaksi yang terjadi fulfillment center ini akan didokumentasikan secara real time.
Jadi, setiap bisnis e-commerce bisa mengetahui status inventaris dari setiap transaksi dan pesanan tanpa harus berada di tempat tersebut secara langsung.
Antara Warehouse VS Fulfillment Center
Jika dilihat dari pembahasan di atas, warehouse lebih berfungsi sebagai tempat penyimpanan saja. Warehouse dikelola secara mandiri oleh pemilik bisnis dan semua inventarisnya merupakan milik pengusaha atau pemilik toko onlinenya.
Sedangkan, Fulfillment Center tidak hanya menyediakan tempat penyimpanan saja. Namun juga layanan yang lainnya. Tempat penyimpanan ini juga dikelola oleh pihak ketiga dengan dokumentasi secara langsung pada pemilik toko online atau pihak e-commerce.
Itulah perbandingan Warehouse VS Fulfillment Center yang perlu diketahui. Dengan informasi di atas, para pengusaha online bisa mempertimbangkan lebih cocok menggunakan jasa warehouse atau fulfillment center.
Baca juga: Google dan Pesaingnya Yang Bisa Kamu Coba