Dalam setiap kegiatan jual beli, tidak semuanya berakhir dengan baik ataupun berlangsung mulus. Pembuatan retur pembelian adalah suatu hal yang penting untuk menyelesaikan permasalahan mengenai transaksi jual beli.
Pasti ada sebuah transaksi yang mengalami kegagalan tergantung jenis barang yang dijual. Misalnya barang yang rentan pecah seperti peralatan dapur (pering, gelas dan sebagainya) atau misalkan peralatan elektronik yang terkena benturan akan menyebabkan kecacatan.
Hal tersebut pastinya tidak diinginkan bukan oleh konsumen maupun penjual ? nah, disinilah fungsi retur pembelian adalah suatu hal yang wajib menjadi fasilitas kelengkapan barang agar bisa melakukan pengembalian barang dengan prosedur dan sebab yang jelas.
Baca juga: 3 Mitos Bisnis Online! Masih Efektifkah?
Apa itu Retur Pembelian ?
Retur pembelian adalah salah satu prosedur utama pengembalian barang dari konsumen ke penjual dikarenakan adanya kecacatan atau kerusakan yang disebabkan oleh pengiriman maupun dari penjual langsung. Sehingga untuk mencapai kepuasan maka diadakannya pengembalian.
Hal ini tentunya menjadikan penjual rugi dikarenakan barang yang dikembalikan sudah dalam keadaan tidak baik dan harus mengembalikan uang kepada konsumen.
Cara pencatatannya pun juga mempengaruhi pencatatan arus kas. Posisi pada jurnal keuangan, retur pembelian adalah di bagian kredit sedangkan hutang datang akan berada di bagian debit.
Terdapat 2 jenis retur pembelian dalam transaksi jual beli yang dapat dilakukan oleh pihak konsumen, inilah penjelasanya,
1. Retur pembelian yang dilakukan secara kredit
Jenis retur pembelian ini adalah pengembalian barang yang sudah dilakukannya transaksi oleh penjual dan pembeli secara kredit yaitu dengan cara dicicil atau diangsur dan akan segera dilunasi sesuai dengan waktu jatuh tempo yang sudah disepakati antara kedua belah pihak.
Sehingga tidak hanya jualnya namun penggantian pembelian karena rusak juga dilakukan secara kredit maupun kesepakatan baru antara pembeli dengan penjual.
2. Retur pembelian yang dilakukan secara tunai
Secara tunai dalam retur pembelian adalah barang dagang yang telah dibeli oleh konsumen dengan cara memberikan uang cash atau tunai kepada produsen atau penjual maka akan dicatat di arus kas dengan catatan barang tersebut bisa dikembalikan jika terjadi kerusakan.
Pembelian jenis ini akan lebih mudah prosesnya maupun pengajuannya dikarenakan pengembaliannya juga dilakukan secara tunai.
Agar tidak mengalami kerugian, maka ada juga selain retur pembelian adalah retur penjualan yang merupakan solusi bagi penjual ketika mendapatkan retur pembelian dari pelanggan atau konsumen. Beginilah penjelasannya.
Baca juga: Harga Produk? Tentukan Dengan 5 Cara Ini!
Retur Penjualan
Retur penjualan akan terjadi jika konsumen mengajukan pengembalian dikarenakan barang yang tidak sesuai dan rusak. Maka retur penjualan ini berguna untuk penjual dalam mengembalikan barang yang rusak tersebut kepada distributor atau pemasok barang tersebut.
Sehingga mengakibatkan utang penjual pada pemasok tersebut akan berkurang karena terpotong oleh barang yang dikembalikan tadi.
Posisi kolom retur penjualan ada pada debit sedangkan posisi utang usaha akan berada pada posisi kredit di jurnal keuangan.
Namun, tidak hanya pengembalian barang yang dilakukan konsumen yang menjadikan penjual mengajukan retur penjualan. Ada beberapa alasan lain yang bisa menggunakan retur penjualan tersebut.
Misalnya adalah salah kirim barang, barang cacat dan juga kelebihan atau kekurangan jumlah barang yang telah dikirim.
Namun keduanya yaitu retur pengembalian ataupun retur penjualan dapat dilakukan jika memenuhi syarat sayarat yang sudah dibuat dan disepakati oleh pembeli , penjual maupun pemasok.
Syarat yang diberikan pun beda beda tergantung perusahaannya. Misal saja seperti boleh dikembalikan asalkan sebelum tanggal atau jangka waktu tertentu, bila melebihi akan dikenakan 10% dari harga dan masih banyak lagi.
Baca juga: Cara Bisnis Online Tanpa Modal Besar dan Contohnya