Customer retention adalah sebuah upaya untuk mempertahankan pelanggan dengan tujuan memperoleh profit. Jadi sederhananya bukan mendapatkan pelanggan baru, melainkan mempertahankan pelanggan lama.
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam strategi marketing bisnis, terdapat dua cara utama untuk meningkatkan laba. Yang pertama dengan penambahan pelanggan baru (customer acquisition). Dan yang kedua dengan membuat pelanggan yang sudah ada tetap setia menggunakan produk kita (customer retention).
–
Dalam sebuah studi, menunjukkan bahwa menjual produk kepada pelanggan lama akan lebih mudah dibandingkan menjual produk kepada pelanggan baru.
Dan satu fakta lagi dari sebuah studi yang cukup meyakinkan, menunjukkan bahwa customer retention mampu memberikan hasil yang signifikan. Dengan kenaikan rate sebesar 5% saja bisa menghasilkan peningkatan laba lebih dari 25%.
Jadi bisa disimpulkan secara sederhana bahwa dengan menjaga pelanggan lama untuk tetap setia dengan produk Anda, sudah meningkatkan laba yang cukup meykainkan.
–
Kita lihat saja contoh yang paling nyata adalah produk handphone Apple atau Iphone. Dengan strategi customer retention, customer Apple selalu setia untuk terus menggunakan iphone meskipun selalu up to date setiap musimnya.
Lalu apa strategi customer retention agar dapat meningkatkan profit?Berikut beberapa strateginya, namun kami tidak akan menyertainya dengan penjelasan lengkap. Penjelasan lengkap dari strategi berikut akan ditampilkan pada postingan berikutnya.
Berikut strategi yang bisa Anda coba >>>
- Ajak Pelanggan Membuat Akun;
- Membangun Komunikasi Personal;
- Menyediakan Banyak Pilihan Produk;
- Menyiapkan Program Onboarding;
- Menyediakan Program Edukasi;
- Memiliki Layanan Pelanggan yang Baik;
- Melakukan Up Selling dan Cross Selling;
- Menyelenggarakan Customer Loyalty Program;
- Mengirimkan Newsletter;
- Meminta Feedback Customer;
- Manfaatkan Review dari Pelanggan Anda;
–
Bagaimana Cara Menghitung Customer Retention Rate?
- Langkah awal adalah mencatat jumlah pelanggan di awal periode tertentu (misalnya, awal bulan);
- Kemudian langkah kedua adalah menghitung jumlah pelanggan baru yang didapatkan di periode tersebut;
- Langkah ketiga, cek jumlah total pelanggan di akhir periode;
Sebagai contoh, Anda memiliki 100 pelanggan di awal bulan. Lalu mendapatkan 30 pelanggan baru di bulan tersebut. Dan pada akhir bulan, jumlah total pelanggan Anda anggaplah 110. Maka, customer retention rate di bulan tersebut adalah 80%.
Perhitungannya seperti ini : ((110-30)/100)x100% = 80%.
–
Featured image by Food photo created by diana.grytsku – www.freepik.com