Marketing Empati Saat Pandemi? Yuk Simak!

Share Artikel

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Daftar Isi

Apa itu marketing empati? sebelum membahasnya secara mendalam, kita harus ketahui dulu apa sih empati itu? Dan apa hubungannya dengan pemasaran dalam sebuah bisnis?

Salah satu cara mendapatkan consumer engagement adalah dengan memiliki empati kepada konsumen. Kita ketahui sendiri bahwa Empati adalah situasi dimana Anda dapat merasakan, melihat, dan memahami situasi, kondisi, perspektif bahkan emosi orang lain.

Dalam ilmu pemasaran modern, menyentuh emosi pelanggan adalah hal wajib yang harus dilakukan saat menerapkan strategi marketing. Selain itu emosi juga sangat erat kaitannya dengan pengalaman. Manusia akan lebih merasakan pengalamannya lewat rasa.

Untuk itu, marketing empati sangat diperlukan agar dapat menyentuh emosi konsumen sebagai upaya melakukan employee engagement.

Memanfaatkan Empati Konsumen saat Pandemi

Saat pandemi, kondisi mental sebagian orang akan merasa takut, merasa tergesa-gesa, dan biasanya akan kehilangan kontrol. Orang-orang akan cenderung bergerak berdasarkan psikologi yang dialaminya saat itu. Hal ini sudah terbukti ketika kasus pertama COVID-19 di Indonesia orang berbondong-bondong membeli masker tanpa berpikir panjang.

McKinsey dalam suatu kesempatan menyatakan bahwa di saat krisis terutama pandemi COVID-19 konsumen biasanya akan memutuskan untuk membeli sesuatu berdasarkan apa yang mereka paling butuhkan. Marketing Dive pun dalam penelitiannya menyatakan bahwa 56% pelanggan akan memilih produk yang memiliki empati kepada konsumen di saat susah.

Setelah mengetahui bahwa marketing empati sangat efektif di saat krisis pandemi, Berikut Anda bisa coba 4 contoh marketing empati untuk bisnis Anda.

1. Buat Operasional Bisnis Anda Diketahui Konsumen

marketing empati

Bagaimana caranya? Anda cukup menunjukkan bagaimana proses Anda dalam mengelola produk, menunjukkan kondisi bisnis Anda saat ini, prosedur kesehatannya, workflow-nya, hingga proses pengiriman produk.

Misalnya Anda mengelola bisnis makanan kemasan saat pandemi. Anda bisa membuat live atau campaign video di media sosial tentang bagaimana Anda mengolah makanan yang akan dijual, bagaimana cara mengemas produk Anda agar konsumen yakin akan higienisnya, hingga kondisi karyawan Anda.

Anda juga bisa memberitahukan kepada konsumen mengenai kondisi yang sedang dihadapi bisnis Anda saat ini dengan membangun interaksi. Sehingga empati dan brand Anda bisa sampai ke konsumen Anda.

Misalnya Anda pengusaha layanan software, nah, Anda bisa memberitahukan kepada konsumen bahwa dalam situasi pandemi seperti ini membuat konsultasi on-site terganggu. Sehingga Anda menawarkan diskon dan alternatif media konsultasi kepada konsumen sebagai bentuk empati.

2. Buat Konsumen Anda Terlibat Langsung

Salah satu cara agar konsumen Anda terlibat langsung dengan bisnis Anda adalah dengan crowdsourcing produk dari konsumen dimana hasil penjualan produk tersebut akan disumbangkan kepada rumah sakit atau pihak lain yang membutuhkan.

Anda juga bisa melibatkan konsumen dengan membuka saluran opini, saran, dan kritik terkait produk atau strategi bisnis Anda.

Membuat konsumen merasa memiliki brand Anda adalah pondasi dasar dari membangun marketing empati.

3. Bentuk Fleksibilitas dan After Sales yang Andal

marketing empati

Fleksibilitas pada konsumen contohnya pada produk layanan adalah dengan memperpanjang termin pembayaran, garansi uang kembali, dan juga fleksibilitas payment disbursement.

Anda juga bisa membuat layanan after sales yang andal misalnya dengan memperpanjang masa garansi, layanan 24 jam dengan media video conference, dan juga layanan konsultasi gratis.

4. Personalisasikan Kampanye Bisnis Anda

Di masa pandemi seperti ini, sebagian orang cenderung stres dan takut. Orang-orang akan cenderung memilih barang yang paling sesuai dengan diri mereka saat mereka berbelanja.

Nah melihat kondisi tersebut, pastikan posisikan brand campaign Anda sebagai konsumen. Buat konsumen Anda mengatakan, “we are in the same boat” ketika melihat kampanye brand Anda.

Buatlah sebuah brand campaign yang bisa membuat konsumen berpikir bahwa Anda peduli dengan mereka.

Namun ingat, kampanye yang dibuat tidak boleh sensitif apalagi yang bertentangan dengan kondisi pandemi saat ini. Contohnya Anda pebisnis makanan yang menggunakan kampanye, “cocol sambal pake jari lebih enak!” Kampanye seperti ini di saat pandemi bukannya menambah empati, malah akan menambah benci kepada brand Anda.

Bagaimana teman-teman sekalian? Sudah paham kan mengenai garis besar marketing empati yang bisa diaplikasikan saat kondisi pandemi seperti sekarang. Selamat mencoba yah. Semoga artikel yang kami sediakan selalu bermanfaat untuk teman-teman.

Featured Image by People photo created by freepik – www.freepik.com

Share Artikel

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram