Stock keeping unit atau yang biasa dikenal dengan nama SKU merupakan metode yang biasanya digunakan oleh perusahaan dagang. Cara membuat stock keeping unit ini dapat kamu lakukan dengan melabeli produk yang masuk dalam chart penjualan usaha yang sedang kamu jalankan.
Label ini merupakan deretan angka atau biasa dikenal dengan nama product number. Tujuan dari SKU sendiri merupakan langkah untuk membedakan antara produk satu dengan produk lainnya. Untuk itu kamu harus membuat kode atau label yang berbeda agar tidak terjadi barang tertukar.
Seberapa Pentingnya ?
Sebelum beralih pada bahasan bagaimana cara membuat stock keeping unit, nyatanya pelabelan ini sendiri sangatlah penting dalam jalannya suatu bisnis. Penjualan produk yang sudah berjalan sekian tahun dengan berbagai macam produk tentu sudah memiliki lebih dari satu jenis barang.
Peran SKU sangat penting karena hal ini erat kaitannya dengan stock yang ada di gudang. Tidak hanya itu, penataan stock keeping unit juga akan memudahkan bagian gudang ketika stock opname harus dilakukan. Penghitungan stock barang dalam gudang pun akan semakin cepat.
Langkah Melakukan SKU
Bagi kamu yang mulai kewalahan mengelola ribuan produk di gudang, berikut ini cara membuat stock keeping unit dengan mudah. Pasti sistem pengelompokkan dan penghitungan produk menjadi lebih cepat dilakukan.
1. Pengelompokan Produk
Langkah pertama dalam menerapkan pelabelan produk ialah dengan mengelompokkan produk itu sendiri. Kamu bisa mengidentifikasi produk dengan mengumpulkannya berdasarkan jenis, ukuran, warna, atau pun lainnya. Bisa dikatakan proses ini masuk dalam kegiatan sortir barang.
Selain berfungsi menata letak barang, pengelompokkan ini juga dapat memudahkan owner dalam menyusun produk yang dijual. Gunakan kategori sortir barang ini dengan ciri yang paling mudah agar karyawan tidak kebingungan mencari produk yang akan dikemas di nota order yang masuk.
2. Perangkaian Kode Pada Produk
Cara membuat stock keeping unit selanjutnya ialah dengan merangkai kode pada produk yang sudah lolos sortir pada point pertama. Pembuatan kode ini tidak diwajibkan terdiri atas full angka, namun akan lebih baik jika kode atau label tersebut kombinasi angka maupun huruf.
Pastikan pula untuk tidak membuat kode yang terlalu panjang, mengingat sifat kode pada produk atau barang harus mudah diingat oleh siapa pun yang berhubungan langsung dengan transaksi barang masuk dan keluar. Padahal kode ini dibuat untuk memudahkan pekerjaan karyawan.
3. Ciptakan Buku Panduan SKU
Sudah menjadi hal umum pada masa periode tertentu akan terdapat karyawan yang memilih mengundurkan diri dari perusahaan. Akibat pernyataan tersebut, tentu kamu juga perlu menyadari bahwa buku panduan bekerja adalah hal penting, tak terkecuali panduan SKU.
Akan ada saatnya kamu akan memiliki pekerja baru yang tentunya si pekerja tidak mengerti bagaimana stok barang dilakukan. Agar kamu tidak bekerja dua kali, buatlah buku panduan stock keeping sederhana untuk memudahkan karyawan baru beradaptasi dengan pekerjaannya.
Demikian rincian langkah bagaimana cara membuat stock keeping unit untuk menata barang untuk memudahkan staff gudang di dalamnya. Penjelasan tersebut semakin memperjelas bahwa penyusunan produk yang diperjualbelikan sangat penting untuk menunjang distribusi barang.
Perusahaan besar yang memiliki ribuan produk tentu sudah harus menerapkan sistem barang satu ini. Seringkali terjadi kesalahan kirim barang oleh penjual, sehingga menjadikan pembeli memberi rating yang buruk. Yuk, mari kita mulai menata stok barang dalam berbisnis.
Baca juga: Cashless Society? Yuk Simak Penjelasan Lengkapnya!