Dalam sebuah proses pengiriman barang, sudah menjadi tugasnya kurir untuk mengantarkan barang kepada penerima dengan selamat. Meski selalu ada saja pengiriman yang mengalami masalah.
Sebelum ada metode pembayaran Cash on Delivery (COD), Jenis masalah yang ditimbulkan oleh pihak kurir sangatlah terhitung jumlahnya, diantaranya paket telat datang, rusak, hilang, dan salah kirim. Semua kerugian atas terjadinya masalah-masalah tersebut pun biasanya ditanggung oleh pihak penyedia layanan logistik, bukan seller.
Berbeda ceritanya dengan pengiriman dari transaksi COD, ada beberapa masalah yang menyebabkan barang return (dikembalikan ke seller) dan seller harus menanggung kerugian untuk biaya pengirimannya.
Setelah mengumpulkan cukup banyak data dari transaksi COD yang terjadi di OrderOnline.id. Data menunjukan bahwa kegagalan transaksi COD banyak disebabkan oleh pihak kurir.
Kenapa bisa begitu?
Hal ini ternyata disebabkan karena perubahan kebiasaan yang sulit diterima oleh kurir-kurir lama.
Salah satu contoh yang paling jelas adalah ketika mengantarkan paket COD, Karena kebanyakan kurir lama sudah terbiasa mengantarkan paket tanpa harus bertemu si pembeli, maka seringkali ketika mengantarkan paket COD mereka tidak bersedia menunggu untuk bertemu pembeli dan mengambil uang transaksi sehingga status paket tersebut menjadi bermasalah.
Masih banyak contoh kasus lainnya yang perlu diketahui jika bisnis/toko online Anda menawarkan layanan COD kepada calon pembeli agar terhindar dari return.
Berikut telah kami kumpulkan beberapa contoh kasus penyebab return yang sering terjadi dan datang dari pihak kurir…
- Kurir melapor bahwa alamat yang dituju tidak dapat ditemukan.
- Kurir melapor bahwa rumah dari alamat yang dituju sedang kosong.
- Kurir tidak mau mengantarkan paket dengan alasan alamat yang dituju terlalu jauh atau sulit ditempuh.
- Kurir tidak mau menunggu konsumen menyiapkan uang terlalu lama.
- Barang sudah diterima pembeli, tapi kurir tidak mau mengambil uang COD. Penyebabnya antara lupa atau tidak paham mengenai sistem pembayaran COD.
- Paket hilang.
- Paket rusak.
- Barang di RETURN sepihak tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
Jika Anda menerima laporan seperti contoh-contoh di atas dari pihak kurir, sebaiknya jangan langsung percaya dan menyetujui untuk melakukan pengembalian barang.
Baiknya Anda melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak buyer mengenai kebenaran laporan yang disampaikan oleh pihak kurir kepada Anda.
Jika ternyata pihak buyer menyangkalnya Anda bisa melaporkan kurir pada pihak logistik yang Anda gunakan dan mendiskusikan tindakan selanjutnya yang hendak dilakukan dengan buyer, sesuai dengan kasus yang dialami.
Namun, sayangnya penyebab paket return bukanlah hanya kurir saja. Pihak perusahaan logistik, buyer, dan teman-teman sendiri sebagai seller dapat menjadi penyebab paket return.
Jangan panik! kami telah mengumpulkan data dari pernyataan tersebut dan mengemasnya ke dalam sebuah E-Book berjudul “Bahaya Masalah COD, Pelajari Selengkapnya Disini!” yang bisa teman-teman dapatkan secara GRATIS dengan mengisi form di bawah.
Dengan beberapa contoh kasus yang telah kami sampaikan pada artikel dan E-Book yang bisa dengan GRATIS teman-teman download mudah-mudahan dapat membantu Anda dalam menjalankan transaksi COD pada business/toko online Anda.