Business Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.
BMC dapat digunakan untuk semua lini bisnis tanpa terbatas sektor usahanya. BMC sangat membantu untuk mempercepat proses analisis kekuatan dan kekurangan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, maka analisis kebutuhan dan profit dapat dilakukan dengan cepat (wikipedia).
Bisnis model kanvas merupakan strategi manajemen yang berupa visual chart yang terdiri dari 9 elemen. Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation.
Berikut kami sediakan ulasana 9 (sembilan) elemen yang terdapat dalam bisnis model canvas;
–
Customer Segments
Elemen pertama adalah menentukan segmen pelanggan mana yang akan dijadikan target bisnis. Contohnya nih, suatu perusahaan handphone mengeluarkan dua produk untuk memenuhi kebutuhan dua segmen pelanggan yang berbeda. Dari produk tersebut ada yang harganya cukup mahal dan ada harga yang terjangkau.
Value Proposition
Elemen kedua adalah menjelaskan keunggulan produk, bahwa apa saja sih poin-poin yang dapat mendatangkan manfaat yang ditawarkan perusahaan bagi customer segment-nya. Hal ini tentunya menjadi kesempatan bagi Anda untuk menjabarkan tiap keunggulan bisnis Anda dan menjelaskan pembedanya dengan bisnis yang lain.
Channels
Elemen ketiga adalah menentukan penggunaan channels yang tepat. Anda bisa menyampaikan value propositions kepada customer segments setelah menentukan channels. Jadi, pikirkan dengan baik channels apa yang akan digunakan, karena penentuan channels juga menjadi salah satu elemen yang penting bagi keberhasilan sebuah bisnis.
Revenue Streams
Elemen keempat adalah memaksimalkan pengelolaan Revenue streams. Elemen yang satu ini harus dikelola semaksimal mungkin agar dapat meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai ada produk, bahan baku, atau kinerja tim yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Key Resource
Elemen kelima berisikan daftar sumber daya yang direncanakan dan dimiliki perusahaan agar mampu mewujudkan value proposition mereka. Sumber daya yang dimaksud adalah semua jenis sumber daya, seperti pengelolaan bahan baku, penataan proses operasional, penataan sumber daya manusia, dan lainnya.
Customer Relationship
Elemen ke enam ini menitikberatkan pada penjalinan ikatan antara perusahaan dengan pelanggannya. Maksimalkan ikatan dengan berbagai cara agar pelanggan tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain.
Key Activities
Elemen ke tujuh adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan terjadinya produktivitas bisnis yang berkaitan dengan produk perusahaan. Di mana dari kegiatan tersebut diharapkan menghasilkan proposisi nilai.
Key Partnership
Elemen ke delapan ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran pada suatu barang atau layanan lainnya. Elemen ini bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas dari key activites yang telah dibuat.
Cost Structure
Elemen terakhir adalah struktur pembiayaan bisnis. Dalam hal ini yaitu mengelola biaya secara efisien. Agar membuat bisnis menjadi lebih hemat dan tentunya untuk meminimalkan risiko kerugian.
–
Featured Image by Business card photo created by borjandreu – www.freepik.com