Di Indonesia, ekonomi sangat bermacam-macam, salah satunya adalah keuangan. Pengertian keuangan sendiri berarti mempelajari bagaimana cara mengetahui berbisnis individu, meningkatkan organisasi, mengalokasi, menggunakan sumber daya moneter dengan sejalannya waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyeknya (wikipedia).
Bila kita menjalankan sebuah bisnis, atau mau memulai merintis sebuah bisnis. Perlu kiranya agar memahami beberapa istilah keuangan agar dapat memetakan sebuah pandangan bisnis yang maju.
Berikut 5 istilah keuangan yang telah kami rangkum untuk kalian;
1. Capital Gains
Istilah ini sering muncul dalam investasi, Capital Gains adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan aset modal, dimana harga jualnya melebihi harga pembelian investasi.
Sederhananya, kami berikan sebuah contoh. Misalkan Anda membeli anak sapi dengan harga sebesar Rp5.000.000. Kemudian Anda membesarkannya sendiri cukup lama. Setelah anak sapi tersebut sudah berubah menjadi sapi yang besar dan punya nilai jual yang cukup besar pula.
Maka anda memiliki dua pilihan. Jika Anda menjual sapi tersebut, Anda akan mendapatkan uang sebesar Rp20.000.000 dari hasil penjualan sapi ayam, tetapi Anda akan kehilangan sapi tersebut.
Hal itu lah yang dinamakan dengan Capital Gain. Anda mendapatkan untung yang sebesar-besarnya tetapi Anda kehilangan aset Anda.
2. Alokasi Aset Keuangan
Alokasi aset adalah teknik investasi portofolio yang bertujuan untuk menyeimbangkan risiko yang akan terjadi kemudian.
Tidak sampai di situ, alokasi aset kemudian berupaya menciptakan diversifikasi dengan membagi aset di antara kategori utama seperti uang tunai, saham, real estate, dan lainnya. Karena setiap kelas aset memiliki berbagai tingkat pengembalian dan resiko masing-masing. Yang kelak akan memiliki dampak berbeda ke depannya..
Contoh sederhananya, ketika kamu mempunyai sebuah aset yang mengalami kenaikan nilai, maka aset yang lain kemungkinan menurun atau tidak meningkat terlalu besar.
Sejumlah pandangan ekonom melihat pola investasi seimbang ini sebagai perlindungan yang terbaik terhadap risiko kerugian besar.
3. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Tingkat likuiditas yang lebih besar menunjukan risiko semakin kecil (wikipedia).
Mempertahankan tingkat likuiditas menjadi hal sangat penting dalam sebuah perusahaan. Dengan mempertahankan likuiditasnya, perusahaan bisa mendapatkan kepercayaan dari pihak internal maupun eksternal. Pihak internal yang dimaksud di sini misalnya adalah seorang karyawan, dengan tingkat likuiditas yang baik, perusahaan mampu membayarkan gaji karyawan sesuai tanggal yang ditentukan.
Itulah beberapa hal terkait pembahasan istilah keuangan, semoga bermanfaat.