Memiliki brand pribadi sudah menjadi impian setiap orang, utamanya jika kita memang tertarik berkecimpung dalam dunia bisnis. Namun faktanya, cara membuat brand sendiri tidak semudah yang diucapkan. Perlu riset khusus agar dapat meminimalisir kerugian dalam sebuah branding.
Proses branding sendiri tidak hanya bertujuan untuk menarik minat konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Namun juga membuka peluang bagi perusahaan untuk terus berinovasi dan berkembang, sehingga dapat terus mewujudkan ekspektasi konsumen secara terus menerus.
Sejarah Sebuah Brand
Kata brand tidak muncul secara spontan begitu saja, tetapi terdapat sejarah menarik di dalamnya. Istilah ini bermula pada zaman dahulu ketika seekor sapi diberi cap untuk mengetahui dari mana sapi tersebut berasal. Cap itu terbuat dari besi panas untuk mempermudah penjagal sapi kala itu.
Semenjak cap sapi tersebut dan perkembangan yang semakin maju, barang yang diperdagangkan memiliki simbol sebagai pembeda antara produk. Itu artinya brand bisa disebut sebagai biodata suatu produk, sehingga siapa pun yang melihatnya, akan mengerti produk apa itu sebenarnya.
Langkah Untuk Membuat Brand Pribadi
Setelah kamu paham betul apa itu brand, tentu sangat penting adanya brand dalam terbentuknya suatu produk. Bagi kamu yang tertarik terjun ke dunia bisnis, berikut ini cara membuat brand sendiri sebelum meluncurkan sebuah produk baru.
Baca juga: Meningkatkan Brand Awareness? Berikut 5 Caranya!
1. Perlunya Melakukan Riset
Sesuai dengan yang sudah tertulis pada heading pertama, perlu adanya riset khusus sebelum membuat sebuah brand. Riset dalam hal ini meliputi target pasar mana yang nantinya akan kamu fokuskan ketika produk diluncurkan. Tidak harus riset secara offline, online pun bisa terlaksana.
Kamu bisa memanfaatkan Google Analytics untuk membantu melakukan riset tersebut. Fitur satu ini akan menampilkan data-data terkini terkait dengan pencarian yang tengah naik beberapa bulan terakhir. Dengan begitu, kamu bisa melakukan penyesuaian terhadap minat konsumen.
2. Perencanaan yang Matang
Planning yang matang menjadi cara membuat brand sendiri berikutnya. Planning dalam brand ini meliputi bagaimana positioning kamu kepada konsumen, nama apa yang akan kamu gunakan sebagai nama bisnis, hingga logo yang mendefinisikan produk yang akan di branding nantinya.
Tidak hanya itu, slogan juga menjadi bagian penting dalam penciptaan suatu produk. Ini artinya kamu perlu menyiapkan slogan yang menarik perhatian konsumen. Pemilihan warna pada logo nyatanya juga menjadi pengaruh konsumen ketika memutuskan menggunakan produk tersebut.
Baca juga: 4 Strategi Pemasaran e commerce Untuk Tingkatkan Penjualan
3. Eksekusi Branding di Lapangan
Setelah perencanaan atau planning sudah tertata dengan matang, maka langkah terakhir ialah eksekusi di lapangan. Pastikan branding berjalan sesuai dengan rencana yang sudah terencana di awal. Pastikan pula bahwa kamu melakukan langkah branding sesuai dengan arahan yang baik.
Perlu kamu ketahui pula bahwa branding ini sendiri menjadi pijakan awal untuk menciptakan nilai produk itu sendiri. Itulah sebabnya proses ini sangat penting karena menyangkut reputasi dan nama baik suatu produk, serta seberapa besar keuntungan yang akan didapat perusahaan.
Itu tadi proses yang akan kamu lalui dalam cara membuat brand sendiri. Tidak hanya fokus pada perencanaan yang matang, kamu juga harus menyadari bahwa banyak hal yang perlu kamu korbankan agar proses branding dapat berjalan sesuai dengan yang kamu ekspektasikan awalnya.
Salah satu pengorbanan tersebut adalah waktu. Jangan pernah menyalahkan proses pembangunan bisnis ketika kamu merasa seluruh waktu luangmu tersita untuk menciptakan produk baru ini. Terlebih lagi jika berbisnis akan kamu jadikan sambian sebagai kegiatan untuk mengisi luang.
Baca juga: Brand awareness adalah: Pentingnya dan Cara Meningkatkannya