Arti dan fungsi forecasting dalam bahasa Indonesia berarti peramalan. Dalam dunia bisnis harus bisa meramalkan kebutuhan perusahaan untuk beberapa periode ke depan, baik kebutuhan internal maupun kebutuhan jualan.
Forecasting adalah peramalan dengan mempertimbangakn beberapa variabel untuk menentukan arah trend di masa depan. seperti lead time pengadaan, safety stock, dan cycle order yang berfungsi untuk menentukan arah trend di masa depan.
Tujuan dan Fungsi Forecasting
Tujuan forecasting adalah untuk memenuhi kebutuhan perusahaan baik internal seperti kebutuhan bulanan kertas HVS, bolpoin dan aset lainnya, maupun eksternal seperti kebutuhan jualan berupa stok barang.
Pengertian forecasting menurut para ahli seperti Heizer dan Render dalam buku Operations Management (2009) mengatakan bahwa jenis forecasting terdiri dari economic forecasting, technological forecasting, dan demand forecasting.
Arti dan fungsi forecasting disebut sebagai pedoman untuk menentukan arah kebijakan perusahaan yang efektif dan efisien di masa depan. Untuk itu, fungsi forecasting menjadi penting sesuai dengan beberapa hal berikut.
- Membuat kebijakan perusahaan yang berlaku pada saat ini, masa lalu, serta sejauh mana pengaruhnya di masa depan.
- Adanya acuan atau arah sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
- Mencegah dan meminimalisir masalah yang terjadi di masa depan.
- Banyaknya faktor seperti permintaan yang tidak selalu stabil sehingga harus ada prediksi yang mencegah kerugian.
- Forecasting dapat membantu stabilitas keuangan perusahaan.
Metode Forecasting
Metode forecasting dibagi menjadi dua yaitu metode secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk metode kuantitatif ada jenis time series dan metode kausal atau sebab akibat.
Kemudian metode kualitatif adalah metode yang menggunakan pendapat dan analisis deskriptif yang sifatnya subjektif dibandingkan dengan forecasting metode kuantitatif.
Metode kuantitatif dibagi menjadi beberapa jenis yaitu, survei pasar, opini eksekutif, dan metode delphi. Untuk mengetahui arti dan fungsi forecasting lebih dalam melalui metodenya, simak penjelasan berikut.
1. Time Series
metode time series adalah metode kuantitatif yang menghubungkan keterkaitan antara variabel yang dicari dengan variabel yang mempengaruhi lalu dihubungkan dengan satuan waktu seperti mingguan, bulan atau tahun.
2. Kausal (Sebab-Akibat)
Metode sebab akibat juga metode kuantitatif yang mirip dengan time series, yaitu keterkaitan antar variabel yang dihubungkan dengan variabel lain yang mempengaruhi. Bedanya variabelnya bukan dalam bentuk waktu.
3. Survey Pasar dan Prediksi Penjual
Survey pasar adalah metode survey dengan kuesioner atau wawancara yang berupa masukan dan pendapat dari konsumen, yang akan mempengaruhi rencana pembelian.
Kemudian prediksi penjual adalah bertemu dan meminta para penjual untuk memprediksi tingkat penjualan di daerah masing-masing dengan metode yang sama dengan survey pasar, yaitu wawancara dan kuesioner.
4. Opini Eksekutif
Opini eksekutif adalah menggabungkan opini melalui FGD (Forum Group Discussion) yang terdiri dari manajer pemasaran, manajer produksi, manajer teknik, manajer keuangan, dan manajer logistik.
5. Metode Delphi
Adalah metode yang dikembangkan sebagai metode peramalan sistematis dan interaktif yang bergantung pada sekelompok pakar. Metode ini menggunakan kuesioner yang kemudian diterjemahkan oleh tim ahli.
Faktor Perhitungan Forecasting
Faktor dari perhitungan forecasting antara lain historical data, safety stock, lead time pengadaan, cycle order seperti frekuensi proses perhitungan forecasting dalam kurun waktu tertentu, sisa stock saat ini, hutang barang supply dari rekanan.
Kemudian seasonal moment seperti stok lebih saat hari besar, umur dari produk, contohnya karet yang tidak bisa disimpan dengan lama seperti besi atau baja. Itulah mengapa faktor perhitungan juga penting untuk mendalami arti dan fungsi forecasting.